Energi fosil makin menipis, dan dunia otomotif kini melirik mobil tenaga surya sebagai solusi ramah lingkungan. Kendaraan ini dirancang dengan panel surya di bagian atap dan bodi untuk menyerap energi matahari.
Mobil surya menawarkan keunggulan besar: nol emisi, biaya operasional rendah, dan kemandirian energi. Dengan tenaga langsung dari sinar matahari, pengguna tidak lagi bergantung pada SPBU atau bahkan colokan listrik.
Sejumlah prototipe sudah diuji. Lightyear One dari Belanda dan Sono Sion dari Jerman menjadi pionir dalam mengembangkan mobil surya untuk pasar massal.
Namun, tantangan masih besar. Efisiensi panel surya belum optimal, sehingga jarak tempuh mobil ini masih terbatas, terutama di negara dengan sinar matahari minim.
Desain juga perlu inovasi. Mobil harus aerodinamis agar hemat energi, sekaligus cukup luas untuk menampung panel surya yang memadai.
Meski begitu, perkembangan terus berjalan. Dengan teknologi panel surya generasi baru, mobil ini bisa menjadi jawaban atas krisis energi global.
Jika berhasil dikomersialisasikan, mobil surya akan merevolusi industri otomotif. Tidak hanya hemat energi, tetapi juga mengurangi jejak karbon secara signifikan.
Mobil masa depan bisa jadi tidak lagi bergantung pada bahan bakar, melainkan cahaya matahari yang selalu ada.